DokterSehat.Com – Pernahkah Anda mendengar tentang intermittent fasting? Intermittent fasting adalah salah satu jenis diet dengan cara puasa. Mungkin sebelumnya Anda juga sudah pernah mendengar jenis diet OCD yang dipopulerkan oleh Deddy Corbuzier. Ternyata intermittent fasting merupakan metode diet serupa yang sudah ada jauh sebelum OCD.
Jadi, apa itu sebenarnya intermittent fasting? Bagaimana cara melakukan intermittent fasting? Apakah intermittent fasting efektif dibandingan dengan jenis diet lainnya? Simak ulasannya berikut ini!
Apa Itu Intermittent Fasting?
Diet puasa atau intermittent fasting adalah salah satu metode diet yang mengedepankan cara mengatur pola makan, bukan berfokus pada apa yang Anda makan. Jika kebanyakan diet menentukan berbagai aturan untuk mengatur asupan makan Anda, maka intermittent fasting merupakan metode diet yang berbeda dari diet-diet lainnya.
Intermittent fasting adalah jenis diet yang membolehkan Anda untuk makan apa saja pada jam tertentu tetapi juga mengaharuskan Anda untuk berpuasa pada jam lainnya. Meskipun berpuasa tetapi bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi apapun. Pada jam puasa ketika melakukan intermittent fasting, Anda masih diperbolehkan untuk mengonsumai air mineral.
Diet ini fokus pada membentuk pola makan tertentu agar secara tidak langsung kalori yang masuk ke dalam tubuh berkurang, namun tidak secara langsung memberikan aturan makanan atau minuman apa saja yang perlu dikonsumsi. Diet ini sangat cocok untuk orang yang ingin menjalani diet namun kesulitan untuk menahan konsumsi berbagai jenis makanan.
Manfaat Intermittent Fasting
Manfaat intermittent fasting adalah jenis diet yang tidak hanya mampu membantu menurunkan berat badan tetapi juga membuat tubuh lebih sehat. Tentunya Anda juga sudha tahu bahwa puasa adalah kegiatan yang baik untuk kesehatan, sehingga intermittent fasting pun juga baik untuk kesehatan.
Manfaat pertama dari intermittent fasting adalah untuk membantu memperbaiki pola makan. Ketika tidak berpuasa, tidak semua orang mampu untuk mengatur pola makan, sedangkan dengan berpuasa, orang akan cenderung memiliki pola makan yang lebih teratur dan memanfaatkan waktu ketika sedang ‘berbuka puasa.
Manfaat selanjutnya dari intermittent fasting adalah untuk latihan ketahanan tubuh untuk dapat bekeja dengan baik sekalipun tidak mendapatkan asupan makanan dalam jangka waktu tertentu. Intermittent fasting juga dinilai mampu untuk memicu tubuh untuk merespon tanda kerusakan tubuh dengan lebih baik. Diet puasa mampu untuk membantu tubuh bekerja untuk memperbaiki.
Manfaat lain dari intermittent fasting adalah mampu untuk membatu membakal lemak dengan lebih efektif dan membantu mengendalikan kolesterol dan tekanan darah. Intermittent fasting juga membuat hormon insulin semakin peka terhadap makanan. Secara keseluruhan intermittent fasting adalah jenis diet yang baik untuk kesehatan.
Tata Cara Intermittent Fasting
Intermittent fasting memang mengizinkan Anda untuk memakan apa saja dan juga memperbolehkan Anda untuk mengonsumsi air putih selama berpuasa, tetapi intermittent fasting membutuhkan konsitensi dalam pengaturan jam makan. Terdapat beberapa jenis puasa dalam intermittent fasting seperti berikut ini:
1. Puasa di bawah 24 jam
Puasa di bawah 24 jam bisa dilakukan setiap hari. Puasa di bawah 24 jam terbagi dalam dua pilihan yang paling umum yaitu seperti berikut ini:
- Metode 16:8 yaitu di mana Anda diperbolehkan makan hanya selama 8 jam perhari dan melakukan puasa selama 16 jam. Dalam kurung waktu 8 jam umumnya seseorang dapat makan 3 kali namun dengan porsi yang tidak terlalu besar.
- Metode 20:4 yaitu di mana Anda diperbolehkan untuk makan selama 4 jam dan berpuasa selama 20 jam. Dalam periode makan selama 4 jam, umumnya orang akan makan 1 kali dalam porsi besar atau membaginya menjadi 2 porsi kecil.
2. Puasa di atas 24 jam
Puasa di atas 24 jam tidak dilakukan setiap hari dan memiliki pengaturan yang sedikit berbeda dari puasa du bawah 24 jam. Berikut adalah pilihan metode yang umum dilakukan untuk intermittent fasting di atas 24 jam:
- Metode puasa 24 jam adalah metode yang hanya boleh dilakukan dua atau tiga kali saja per minggu. Cara puasanya adalah dimulai dengan makan siang atau makan malam, lalu kemudian berpuasa hingga bertemu lagi dengan jam makan seperti di hari sebelumnya.
- Metode 5:2, yaitu metode dengan 5 hari makan secara biasa dan dua hari puasa. Selama berpuasa di 2 hari tersebut, Anda diperbolehkan mengonsumsi 500 kalori yang bebas Anda konsumsi kapan saja.
- Metode puasa 36 jam adalah metode yang mengharuskan Anda untuk tidak makan selama 36 jam. Jika Anda memulai hari pertama dengan makan malam, maka Anda baru diperbolehkan untuk makan dua hari kemudian di pagi hari.
Metode apapun yang Anda pilih, sebaiknya sesuaikan dengan tubuh Anda. Setiap orang tentunya memiliki kapasitas tubuh yang berbeda-beda dalam menjalani intermittent fasting ini. Sebagian orang mungkin kuat untuk puasa hingga 48 jam, bahkan puasa selama 7-14 hari juga sangat mungkin untuk dilakukan.
Tapi untuk puasa lebih dari 36 jam, sebaiknya Anda tetap mengonsumsi multivitamin untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Selain itu, Anda juga perlu memikirkan risiko terkena refeeding syndrome (sindrom yang mengganggu sistem metabolism tubuh akibat kelaparan) jika melakukan puasa lebih dari 14 hari.
Lebih baik melakukan puasa di bawah 24 jam yang tidak terlalu keras, namun tetap membarenginya dengan olahraga secara rutin.
Tips Aman Melakukan Intermittent Fasting
Intermittent fasting adalah jenis diet yang harus dilakukan dengan konsisten. Bahkan beberapa pendapat menyatakan bahwa diet ini baru akan benar-benar berhasil jika Anda melakukannya seumur hidup. Sebelum Anda melakukan intetmittent fasting, berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
- Mulailah dari jam puasa yang paling pendek terlebih dulu, jika tubuh sudah mulai menyesuaikan, Anda bisa meningkatkan ke metode puasa yang lebih panjang.
- Jangan lupa bahwa ketika puasa Anda masih diperbolehkan untuk mengonsumsi air putih, jadi manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya agar Anda juga terhindar dari dehidrasi.
- Mulailah berpuasa menjelang tidur. Karena jika memulai puasa dan langsung beraktivitas, kemungkinan puasa Anda akan jadi lebih berat.
- Barengi diet puasa dengan olahraga ringan agar tubuh tetap bugar dan hasil diet lebih maksimal.
- Intermittent fasting adalah jenis diet yang baik untuk kesehatan, namun lebih baik tetap dihindari untuk pasiesn dengan masalah gula darah, riwayat diabetes, indeks massa tubuh di bawah normal, riwayat gangguan makan, dan pasien yang sedang dalam masa pengobatan.
- Intermittent fasting juga sebaiknya dihindari oleh wanita hamil, wanita yang sedang dalam program hamil, dan ibu menyusui.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mengikuti metode diet yang satu ini? Jika iya, pastikan Anda tidak termasuk ke dalam kategori orang yang sebaiknya menghindari intermittent fasting di atas. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kecukupan nutrisi selama Anda diet.
Anda memang bebas memakan apa saja, tapi bukan berarti Anda boleh makan sembarangan. Perlu diingat juga bahwa tingkat efektivitas setiap jenis diet berbeda-beda pada setiap orang. Selamat mencoba!
–
Halo, Teman Sehat!
Anda diundang ke #AksiSehatCeria bersama DokterSehat di Ciputra Medical Center, Lotte Shopping Avenue Lt. 5, Jakarta Selatan pada hari Sabtu, 15 September 2018 pukul 10.00 – 13.00 WIB.
Yuk, datang dan ikut donor darah + health talk*, lomba blog berhadiah jutaan rupiah, dan dapatkan merchandise keren. GRATIS!
*Registrasi: http://bit.ly/AksiSehatCeria
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Post a Comment for "Intermittent Fasting, Diet tapi Boleh Makan Apa Saja?"